
Selasa, Desember 09, 2025
KKP Banda Aceh
Berita

Selasa, Desember 02, 2025
KKP Banda Aceh
Berita
Banda
Aceh, 02 Desember 2025 - Tim Terpadu dari Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I
Banda Aceh, Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Aceh, dan Poltekkes
Kemenkes Aceh menyalurkan bantuan kesehatan bagi korban bencana banjir dan
tanah longsor di lokasi pengungsian Gedung Chik Pante Geulima, Kompleks
Perkantoran Cot Trieng, Pidie Jaya.
Pelepasan
tim dilakukan di halaman kantor BKK Kelas I Banda Aceh oleh Kepala BKK Kelas I
Banda Aceh, Bapak Ali Isha Wardhana, SKM, MKM bersama Kepala Balai Labkesmas
Aceh, Bapak Dr. Jontari, S.Kp., MPH. Bantuan dilakukan dalam beberapa tahap
selama masa tanggap darurat 2–12 Desember 2025.
Personel Kesehatan yang Diterjunkan oleh Tim
bantuan kesehatan BKK terdiri dari: 3 Dokter, 6 Perawat 3 Epidemiolog Kesehatan
dan 2 Sanitarian Kesehatan
Bantuan
ini menyasar 285 jiwa pengungsi, yang terdiri atas 130 laki-laki, 155 perempuan,
21 balita, 3 ibu hamil dan 26 lansia.
Tim terpadu juga menyalurkan bantuan logistik kesehatan dan obat-obatan serta memberikan pelayanan kesehatan dasar di pos pengungsian. Bantuan diserahkan langsung kepada Tim Kesehatan Pidie Jaya di posko utama dan disaksikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Pidie Jaya serta unsur Muspika Pidie Jaya.
Keluhan Kesehatan dan Tindak Lanjut
Keluhan
kesehatan terbanyak yang dilaporkan antara lain diare ringan, demam, asam
lambung, gatal-gatal, dan hipertensi. Selain itu, tim melaporkan peningkatan
populasi lalat secara signifikan di area pengungsian, yang berpotensi
menimbulkan masalah kesehatan lingkungan.
Sebagai
langkah respon cepat, BKK Kelas I Banda Aceh telah menyiapkan upaya
pengendalian vektor (pengendalian lalat) pada titik pengungsian untuk mencegah
risiko penularan penyakit pascabencana.
Kerja
sama terpadu ini menjadi bukti sinergi lintas instansi dalam memastikan akses
layanan kesehatan aman dan berkualitas bagi masyarakat terdampak bencana.
Rabu, November 19, 2025
KKP Banda Aceh
Meulaboh, Aceh Barat – Balai
Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas I Banda Aceh melalui Wilayah Kerja (Wilker)
Pelabuhan Laut Meulaboh telah sukses melaksanakan kegiatan pemeriksaan cek
kesehatan gratis dan skrining deteksi dini kanker serviks (HPV DNA) pada Rabu,
19 November 2025. Kegiatan ini merupakan kontribusi aktif BKK Banda Aceh dalam
memeriahkan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 Tahun 2025 , yang
mengusung tema inspiratif: “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat”.
Kegiatan ini bertujuan utama untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kesehatan berkala, mendeteksi dini penyakit tidak menular (PTM) dan penyakit degeneratif, serta mendorong gaya hidup sehat di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), tenaga kerja, dan masyarakat umum.
Kegiatan ini dilaksanakan di dua lokasi yang berbeda, yaitu pada kantor wilker meulaboh dan di pelabuhan penyeberangan kuala bubon meulaboh. Sasaran utama kegiatan ini mencakup seluruh pegawai,pekerja baik ABK dan TKBM dan masyarakat pelabuhan di Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh serta masyarakat di sekitar kantor Wilker Meulaboh. Total 116 orang berpartisipasi dengan antusiasme tinggi, baik dari kalangan pekerja pelabuhan maupun masyarakat umum.
"Kami berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin untuk memantau status kesehatan pegawai dan mendorong terciptanya lingkungan kerja yang sehat, produktif, dan bahagia," ujar Kepala Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Meulaboh, Bapak Samsul Bahri, SKM.
Jenis Layanan Kesehatan yang Disediakan
Para peserta mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan yang komprehensif, mencakup: Pemeriksaan Dasar: Tekanan darah, berat badan, tinggi badan, suhu tubuh, saturasi oksigen (SpO2). Deteksi PTM: Pemeriksaan kadar gula darah, kolesterol total, asam urat, dan kadar hemoglobin (Hb). Skrining Khusus: Skrining Deteksi Dini Kanker Serviks melalui tes HPV DNA Self-Sampling.
Secara umum, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sebagian besar peserta berada dalam kondisi kesehatan yang baik. Namun, laporan juga menyoroti pentingnya tindak lanjut, khususnya terkait temuan beberapa peserta dengan kadar kolesterol dan asam urat yang tinggi.
Berikut adalah data singkat dari 116 peserta dengan jumlah Laki-laki: 43 Orang (37.1%) dan Perempuan: 73 Orang (62.9%). Mayoritas peserta memiliki tekanan darah dalam batas normal (Systolic < 140 mmHg dan Diastolic < 90 mmHg). Pada pemeriksaan kadar gula darah, sebanyak 104 Orang (89.6%) memiliki kadar glucose normal dan 12 Orang atau 10,34% mempunyai factor risiko dengan kadar glucose darah > 180 mg/dl. Selanjutnya pada tes poemeriksaan kadar cholesterol total ditemukan jumlah peserta dengan kadar kolesterol abnormal cukup signifikan. Dari 116 orang peserta yang dilakukan pemeriksaan kadar cholesterol total, sebanyak 80 orang (69%) memiliki kadar cholesterol Normal (<200 mg/dL) dan 36 orang atau 31% memiliki factor risiko hipercholesterolimia. Pada pemeriksaan kadar asam urat, hampir seluruh peserta memiliki kadar asam urat dalam batas normal dengan persentase sebanyak 93.9%. Untuk pemeriksaan Kadar Haemoglobin, meskipun rata-rata HB normal, terdapat 44 (37,9%) peserta yang memiliki kadar di luar batas normal yang ditetapkan berdasarkan jenis kelamin (Laki-laki: 13.5 - 17.5 g/dL, Perempuan: 12.0 - 16.5g/dL.
Inovasi Skrining Kanker Serviks dengan Self-Sampling
Sebanyak 34 perempuan
berhasil berpartisipasi dalam skrining deteksi dini kanker serviks. BKK Kelas I
Banda Aceh memilih metode HPV DNA Self-Sampling, yang terbukti lebih nyaman,
menjaga privasi, dan diharapkan dapat meningkatkan partisipasi perempuan dalam
deteksi dini.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi erat antara BKK Kelas I Banda Aceh Wilker Pelabuhan Meulaboh dengan Puskesmas Suak Ribe. Kerjasama lintas sektor ini memastikan bahwa peserta yang mendapatkan hasil pemeriksaan, khususnya terkait kanker serviks, akan memiliki akses mudah ke layanan lanjutan dan tindak lanjut yang sesuai standar pelayanan kesehatan. Sampel yang terkumpul saat ini dikirimkan ke Labkesda DKI Jakarta untuk pemeriksaan lanjutan.
Kesuksesan acara ini membuktikan tingginya antusiasme masyarakat dan tenaga kerja terhadap pentingnya investasi pada kesehatan. BKK Kelas I Banda Aceh berharap agar seluruh pihak, terutama pegawai dan masyarakat pelabuhan, semakin menyadari pentingnya menjaga kesehatan.
Dengan tubuh yang sehat, semangat kerja dan produktivitas akan meningkat, yang pada akhirnya akan mendukung tercapainya visi "Generasi Sehat, Masa Depan Hebat". Kegiatan ini menjadi model kolaborasi yang efektif antara institusi kesehatan (BKK) dan fasilitas pelayanan kesehatan primer (Puskesmas) dalam penguatan layanan kesehatan reproduksi dan deteksi dini penyakit degeneratif di tengah masyarakat.
Selasa, Oktober 07, 2025
KKP Banda Aceh
Berita, Embarkasi Haji, Timker 3
Banda Aceh, 1 Oktober 2025. Kegiatan koordinasi pra
embarkasi haji merupakan bagian dari upaya persiapan operasional pemberangkatan
jemaah haji agar berjalan tertib, aman, dan lancar. Kegiatan ini melibatkan
seluruh stakeholder terkait dalam proses pemberangkatan dan pelayanan jemaah
haji sejak memasuki asrama haji hingga ke embarkasi.
Tujuan koordinasi pelaksanaan Pra
Embarkasi haji adalah menyamakan persepsi antar instansi terkait dalam
pelayanan jemaah haji, menyusun dan menyepakati alur proses pra embarkasi, mengantisipasi
potensi kendala dan menemukan solusi secara Bersama dan memastikan kesiapan
sarana dan prasarana asrama haji.
Dalam Rangka kegiatan ini, Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Banda Aceh terdiri dari Ka Subbag Adum (Yusri, SKM. M. Kes), Ka Timker 1 Surveilans dan penindakan pelanggaran kekarantinaan Kesehatan (Ulul Azmi, SKM. M. Si), Ka Timker 2 Pengawasan Faktor risiko Kesehatan alat angkut dan barang (Safrizal, SKM. MKM), Ka Timker 3 Pengawasan Faktor risiko Kesehatan lingkungan (Susilawati, SKM), Ka Timker 4 Pengawasan Faktor risiko Kesehatan orang, kegawatdaruratan dan situasi khusus (dr. Koestendrina Marina Dewi. MKM) dan Ka Timker 5 Layanan public dan zona intergitas (Nofidahanum, SKM. M. Kes) telah melaksanakan Kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Pra Embarkasi Haji Aceh Tahun 2026 pada Upt. Asrama Haji Aceh. Peran Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Banda Aceh meliputi :
-
Persiapan
Pra Embarkasi (Pengesahan ICV / E-ICV jamaah haji reguler, Pemeriksaan Sanitasi
Asrama haji, Katering Pesawat haji dan
pengendalian risiko lingkungan),
-
Operasional
Embarkasi/ Debarkasi (Kekarantinaan, Pelayanan Kesehatan,Surveilans dan
sanitasi)
-
Pasca
Debarkasi (Pengamatan kesehatan pasca Jamaah haji kepulangan dan melakukan
Tindakan penanggulangan masalah Kesehatan yang berpotensi wabah).
Kegiatan koordinasi pra embarkasi haji
ini sangat penting dalam mendukung kelancaran operasional haji. Diharapkan
seluruh pihak dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik demi
kenyamanan dan keselamatan jemaah haji.
Jumat, Oktober 03, 2025
KKP Banda Aceh
Dengan diberlakukannya juknis ini, diharapkan pengelolaan biaya layanan PNBP di luar kantor menjadi lebih tertib, efisien, dan transparan. Hal ini juga sejalan dengan komitmen Kementerian Kesehatan dalam mewujudkan tata kelola keuangan yang baik (good governance) dan mencegah potensi penyalahgunaan anggaran.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan menjadi pedoman resmi bagi seluruh satuan kerja penerimaan negara bukan pajak di lingkungan Kementerian Kesehatan.
Senin, Agustus 18, 2025
KKP Banda Aceh
Cek Kesehatan Gratis, Wilker Ulee Lheu
Jumat, Mei 30, 2025
KKP Banda Aceh
Berita, Embarkasi Haji
Dalam rangka mendukung
penyelenggaraan ibadah haji yang sehat dan aman, Balai Kekarantinaan Kesehatan
(BKK) Kelas I Banda Aceh telah melaksanakan serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan bagi Calon Jamaah Haji (CJH) Embarkasi Aceh untuk Kloter BTJ 01
sampai dengan 12, selama periode 17 hingga 30 Mei 2025.
Sebanyak 4.449 orang CJH
tercatat masuk ke Asrama Haji. Dari jumlah tersebut, 2.694 orang adalah
perempuan, dan 1.752 orang laki-laki, menunjukkan komposisi jemaah yang lebih
didominasi oleh perempuan. CJH berasal dari berbagai kabupaten/kota di Aceh,
dengan jumlah terbanyak berasal dari Pidie: 439 orang, Banda Aceh: 422 orang, Aceh
Utara: 421 orang, dan daerah lainnya dalam jumlah yang lebih kecil, termasuk Gayo
Lues dan Subulussalam.
Selama masa pelayanan,
dilakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh diantaranya 750 CJH dinyatakan
sehat. Sebanyak 3.696 CJH tergolong dalam kategori risiko tinggi (RISTI). Sebanyak
1.115 perempuan menjalani tes kehamilan (WUS).
Terdapat 181 kunjungan ke
poliklinik asrama haji dan 44 CJH dirujuk untuk penanganan lebih lanjut. Tercatat
sebanyak 2 CJH batal berangkat. Sementara itu, 4 orang CJH melakukan mutasi
masuk.
Pada Layanan laboratorium klinik
difokuskan pada pemeriksaan dasar sebagai skrining kondisi kesehatan CJH, seperti
193 orang diperiksa kadar Hb (Hemoglobin), 137 orang menjalani pemeriksaan KGDS
(Gula Darah Sewaktu), 16 orang diperiksa kolesterol dan 12 orang diperiksa asam
urat.
Pada musim haji tahun 1446
H/2025 M dapat dilaporkan bahwa Distribusi usia CJH menunjukkan bahwa mayoritas
jemaah berada pada kelompok usia > 60 tahun, dengan jumlah 1.963 orang.
Disusul oleh kelompok usia 51–59 tahun sebanyak 1.174 orang, kelompok 41–50
tahun sebanyak 797 orang, dan kelompok usia 0–40 tahun sebanyak 512 orang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan
akhir yang telah dilakukan oleh Tim Kesehatan Balai Kekarantinaan Kesehatan
Kelas I Banda Aceh ditemukan bahwa Tiga besar penyebab jemaah masuk dalam
kategori RISTI adalah Penyakit Endokrin, Nutrisi dan Metabolik sebanyak 1.745
kasus, Gangguan Sistem Sirkulasi sebanyak 1.529 kasus dan Faktor Terkait Yankes
(Pelayanan Kesehatan) sebanyak 743 kasus.
Sebagai bentuk pelayanan
promotif, 122 CJH menerima layanan cek kesehatan gratis untuk pelaku perjalan
yang meliputi skrining kondisi kesehatan umum calon Jemaah haji.
Kegiatan pelayanan kesehatan
haji yang dilakukan oleh BKK Kelas I Banda Aceh menunjukkan upaya maksimal
dalam menjaga dan mempersiapkan kesehatan CJH sebelum keberangkatan ke tanah
suci. Tingginya jumlah CJH risiko tinggi menjadi perhatian utama dalam
pelaksanaan haji tahun ini, sehingga diperlukan pendampingan kesehatan yang
intensif dan berkelanjutan.
Kamis, Mei 15, 2025
KKP Banda Aceh
Berita, Embarkasi Haji
Banda Aceh, 15 Mei 2025 – Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Banda Aceh menggelar Rapat Koordinasi Persiapan dan Pelaksanaan Penyelenggaraan Embarkasi Haji Aceh Tahun 1446 H / 2025 M di Aula Jeddah, UPT Asrama Haji Banda Aceh, pada hari Kamis, 15 Mei 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh 88 peserta yang berasal dari berbagai instansi lintas sektor, antara lain Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Dinas Kesehatan Aceh Besar, RSUD dr. Zainoel Abidin, Labkesmas Aceh, dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh.
Rapat koordinasi ini bertujuan menyatukan persepsi antarinstansi dalam memastikan kesiapan teknis dan non-teknis pelayanan kesehatan di embarkasi haji. Beberapa poin penting yang dibahas meliputi jadwal keberangkatan jemaah, kesiapan sarana dan prasarana, prosedur kesehatan, pembagian tugas antar petugas, serta pemantapan SOP embarkasi haji.
12 Kloter Jemaah, Kloter Pertama Berangkat 18 Mei 2025
Dalam rapat tersebut disampaikan bahwa Provinsi Aceh tahun ini tergabung dalam gelombang II keberangkatan jemaah haji nasional, dengan total 12 kelompok terbang (kloter). Kloter pertama dijadwalkan masuk asrama pada Sabtu, 17 Mei 2025 pukul 08.00 WIB, dan akan diberangkatkan menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, pada Minggu, 18 Mei 2025 pukul 07.40 WIB.
Kepala Balai Tekankan Nilai Istithaah dan Semangat Melayani
Beliau juga mengingatkan pentingnya menjaga nilai istithaah kesehatan, yaitu kemampuan fisik dan mental calon jemaah untuk melaksanakan ibadah haji. "Petugas kekarantinaan kesehatan memegang peran penting dalam menentukan kelaikan terbang bagi calon jemaah, terutama yang memiliki penyakit komorbid dan risiko tinggi,” tambahnya.
Sinergi dan Kekompakan Petugas Diutamakan
Turut memberikan arahan, Kasubbag Administrasi dan Umum, Yusri, SKM, M.Kes, yang menekankan pentingnya kekompakan tim lintas sektor. “Saat bertugas, kita lepaskan pangkat dan jabatan. Yang utama adalah semangat melayani jemaah yang akan berangkat ke Tanah Suci,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Pelayanan Bidang Kesehatan, dr. Koestendrina Marina Dewi, MKM, memaparkan secara detail tentang alur dan proses pemeriksaan kesehatan tahap ketiga yang akan dilakukan oleh tim medis kepada jemaah sebelum keberangkatan. "Pemeriksaan tahap ketiga ini sangat penting untuk memastikan jemaah dalam kondisi optimal sebelum keberangkatan," jelas dr. Koestendrina.
Penanggung jawab Program Haji Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Salbiah, juga menggarisbawahi pentingnya pemeriksaan mendalam terhadap jemaah dengan risiko tinggi, penyakit degeneratif, dan wanita usia subur untuk pemerikaan tes kehamilan. Ia menekankan bahwa skrining yang akurat dapat mencegah kejadian fatal saat ibadah haji berlangsung."Ini akan membantu pencegahan dan penanganan dini jika terjadi komplikasi selama pelaksanaan ibadah," tuturnya".
Rapat koordinasi ini menegaskan komitmen seluruh instansi terkait. "Petugas Siaga, Jemaah Bahagia, Haji Mabrur Tujuan Kita." Para pimpinan instansi sepakat bahwa pelayanan kesehatan yang prima dan profesional merupakan kunci keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji yang aman dan lancar bagi seluruh jemaah asal Embarkasi Haji Aceh.
Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik antar instansi, diharapkan penyelenggaraan embarkasi haji Aceh tahun 1446H/2025M dapat berjalan lancar dan memberikan pelayanan terbaik bagi para calon jemaah haji.
Kamis, April 17, 2025
KKP Banda Aceh
Cek Kebugaran ASN, Cek Kesehatan Gratis, Pemeriksaan Kesehatan
Kamis, Januari 16, 2025
KKP Banda Aceh
BANDA ACEH - Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Banda Aceh mengambil langkah strategis dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui kolaborasi program Vaksinasi Internasional dengan klinik swasta yang terdapat di wilayah kerja BKK Kelas I Banda Aceh. Langkah ini dilakukan untuk mendukung program vaksinasi internasional, khususnya vaksin meningitis, sebagai bagian dari komitmen menghadapi tantangan kesehatan global.Inisiatif ini ditandai dengan penandatanganan Komitmen Bersama dan Pakta Integritas bersama enam klinik swasta terkemuka di wilayah Aceh.
"Program ini merupakan bentuk komitmen kami dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terpercaya bagi masyarakat," ujar Kepala BKK Banda Aceh dalam acara penandatanganan yang diselenggarakan hari ini.
Komitmen ini ditandai dengan penandatanganan Pakta Integritas dan Komitmen Bersama oleh BKK Banda Aceh dan enam klinik swasta, yaitu: Klinik Kimia Farma 37 Banda Aceh, Klinik Meurasi Batoh Banda Aceh, Klinik Kimia Farma Meulaboh, Klinik Cempaka Lima Banda Aceh, Klinik Rakan Medical Banda Aceh, dan Klinik Aryanti Nagan Raya.
Kerjasama ini dilandasi oleh komitmen bersama untuk menjunjung tinggi transparansi dan profesionalisme dalam pelayanan. Seluruh pihak yang terlibat telah menyatakan sikap tegas menolak segala bentuk korupsi dan gratifikasi, menegaskan dedikasi mereka untuk memberikan layanan kesehatan yang berintegritas.
Vaksinasi meningitis merupakan syarat wajib bagi calon jamaah haji dan umrah serta perjalanan ke negara-negara tertentu yang berisiko tinggi terhadap penyakit meningitis. Kehadiran layanan ini di klinik swasta diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan kesehatan mereka tanpa harus bergantung pada satu lokasi saja.
Program ini bertujuan untuk memudahkan akses masyarakat terhadap vaksinasi internasional, khususnya vaksin meningitis, yang sering dibutuhkan untuk keperluan perjalanan internasional atau ibadah haji dan umrah. Masyarakat kini memiliki lebih banyak pilihan lokasi vaksinasi yang telah terjamin kualitas dan keamanannya.
"Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat Aceh secara keseluruhan," tambah perwakilan BKK Banda Aceh.
Melalui inisiatif ini, BKK Banda Aceh membuktikan komitmennya dalam meningkatkan standar pelayanan kesehatan dan menjawab kebutuhan masyarakat akan akses vaksinasi internasional yang aman dan terpercaya.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai jadwal dan prosedur vaksinasi, masyarakat dapat menghubungi langsung BKK Banda Aceh atau klinik-klinik yang telah ditunjuk.
#PelayananKesehatanLebihBaik #VaksinasiInternasional
Jumat, November 08, 2024
KKP Banda Aceh
Berita, HKN 60
Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60, Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Banda Aceh menggelar kegiatan senam jantung sehat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan jantung melalui aktivitas fisik yang teratur.
Senam jantung sehat yang dilaksanakan di halaman BKK Kelas I Banda Aceh ini diikuti lebih dari 100 peserta pada Jumat (8/11/2024) oleh seluruh pegawai, Dharma Wanita BKK Kelas I Banda Aceh dan mengundang masyarakat sekitar untuk berpartisipasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 yang mengusung tema "Gerak Bersama, Sehat Bersama".
Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Banda Aceh, dr. Ziad Batubara, MPH, yang memimpin langsung kegiatan tersebut menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan melalui aktivitas fisik yang teratur. "Melalui momentum HKN ke-60 ini, kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama membudayakan gaya hidup sehat. Senam jantung sehat ini adalah salah satu bentuk sederhana namun efektif dalam menjaga kesehatan jantung dan kebugaran tubuh secara keseluruhan," ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung di halaman Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Banda Aceh ini tidak hanya diikuti oleh pegawai internal, tetapi juga masyarakat umum dan pegawai instansi sekitar. Para peserta tampak antusias mengikuti gerakan senam yang dipandu oleh instruktur profesional.
Selain senam jantung sehat, panitia penyelenggara juga menyediakan makanan sehat untuk peserta. Ini merupakan bentuk komitmen Balai KKP Kelas I Banda Aceh dalam mendukung program promotif dan preventif kesehatan masyarakat.
dr. Ziad Batubara menambahkan bahwa kegiatan serupa akan rutin dilaksanakan sebagai bagian dari program promosi kesehatan. "Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi pemicu bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan melalui aktivitas fisik yang teratur. Kesehatan adalah investasi berharga yang harus kita jaga bersama," tutupnya.
Melalui kegiatan ini, Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Banda Aceh membuktikan komitmennya dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya di wilayah kerja Balai Kekarantinaan Kesehatan Banda Aceh dan sekitarnya.
Senin, Oktober 14, 2024
KKP Banda Aceh
Berita, Kepegawaian
Banda Aceh - Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas I Banda Aceh, dr. Ziad Batubara, MPH melantik seorang pejabat fungsional Dokter Ahli Pertama pada Senin (14/10/2024). Pelantikan yang berlangsung di Aula Balai KKP Kelas I Banda Aceh ini merupakan bagian dari program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Kesehatan tahun 2024.
Dalam acara yang dimulai pukul 09.00 WIB tersebut, dr. Rita Rahayu resmi dilantik sebagai Dokter Ahli Pertama yang akan bertugas di Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Ulee Lheue. Pelantikan ini menandai penguatan kapasitas pelayanan kesehatan di wilayah pelabuhan yang merupakan pintu gerbang internasional di Kota Banda Aceh.
Dalam sambutannya, dr. Ziad Batubara, MPH menekankan pentingnya peran pejabat fungsional dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja KKP. "Jabatan fungsional ini merupakan amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab demi peningkatan kinerja organisasi," ujar dr. Ziad.
Kepala Balai KKP Kelas I Banda Aceh juga mengingatkan bahwa posisi strategis Pelabuhan Ulee Lheue sebagai pintu masuk internasional memerlukan pengawasan dan pelayanan kesehatan yang optimal. Kehadiran Dokter Ahli Pertama diharapkan dapat memperkuat fungsi cegah tangkal penyakit serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di pelabuhan.
"Sebagai Dokter Ahli Pertama, dr. Rita Rahayu akan memiliki peran krusial dalam pengawasan kesehatan di pelabuhan, termasuk pemeriksaan kesehatan pada alat angkut, penumpang, dan barang yang masuk melalui Pelabuhan Ulee Lheue," tambahnya.
Sementara itu, dr. Rita Rahayu menyatakan kesiapannya untuk mengemban tugas dan tanggung jawab barunya. "Saya berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan akan terus meningkatkan kompetensi demi mendukung tugas-tugas kekarantinaan kesehatan di Pelabuhan Ulee Lheue," ujarnya.
Pelantikan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Kesehatan dalam meningkatkan kapasitas SDM di lingkungan Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Banda Aceh. Penguatan SDM ini sejalan dengan visi Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di seluruh pintu masuk negara, termasuk pelabuhan laut.
Acara pelantikan ini dihadiri oleh jajaran pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Banda Aceh. Usai pelantikan, dr. Rita Rahayu langsung dapat menjalankan tugas barunya di Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Ulee Lheue.
Keberadaan Dokter Ahli Pertama di Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Ulee Lheue diharapkan dapat semakin meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman penyakit menular yang berpotensi masuk melalui pelabuhan, sekaligus memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat pelabuhan dan pengguna jasa pelabuhan.
Kamis, Oktober 10, 2024
KKP Banda Aceh
Berita
Kamis, September 26, 2024
KKP Banda Aceh
Berita, WBK
Banda Aceh - Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas I Banda Aceh menyelenggarakan Sosialisasi Budaya Anti Korupsi dalam rangka implementasi Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) Nasional. Kegiatan yang digelar pada Kamis (26/9/2024) ini dilaksanakan secara hybrid di Aula BKK Kelas I Banda Aceh dan melalui daring melalui platform Zoom Meeting.
Acara yang dimulai pukul 09.30 WIB ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri dari pegawai BKK Kelas I Banda Aceh, perwakilan lintas sektor/program terkait, biro travel, biro jasa, klinik vaksinasi swasta, dan agen pelayaran. Sosialisasi ini menghadirkan dua narasumber utama yakni Kepala BKK Kelas I Banda Aceh, dr. Ziad Batubara, MPH dan Yusri, SKM, M.Si.
Dalam sambutannya, dr. Ziad Batubara, MPH menekankan pentingnya integritas dalam pelayanan publik. "Kita harus selalu menegakkan nilai-nilai kejujuran dan akuntabilitas di setiap tindakan. Korupsi bukanlah pilihan, bersih adalah jalan satu-satunya! Bersama kita membangun budaya kerja yang bersih, transparan, dan berintegritas demi kemajuan bangsa," tegasnya.
Materi sosialisasi mencakup berbagai aspek penting tentang anti korupsi, mulai dari pengertian dan perbuatan korupsi, bahaya dan dampaknya, hingga cara pencegahan korupsi. Para peserta juga mendapatkan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai integritas, penanganan gratifikasi, dan implementasi pelayanan prima yang berintegritas.
Momentum ini semakin bermakna mengingat BKK Kelas I Banda Aceh telah masuk dalam nominasi WBK Nasional Tahun 2024. Pencapaian ini didukung oleh berbagai program unggulan yang telah diimplementasikan, seperti penerapan Whistleblowing System (WBS), digitalisasi layanan, sistem pengaduan masyarakat terintegrasi, dan portal layanan terpadu online.
Dalam upaya penguatan sistem anti korupsi, BKK Kelas I Banda Aceh telah menerapkan berbagai inovasi pelayanan seperti sistem antrian digital pada layanan vaksinasi internasional, aplikasi tracking dokumen, dan sistem pembayaran non-tunai. Transparansi layanan publik juga ditingkatkan melalui publikasi standar pelayanan yang jelas dan survei kepuasan masyarakat secara berkala.
"Program-program unggulan ini merupakan bukti komitmen kami dalam mewujudkan pelayanan publik yang bersih dan berintegritas. Kami juga terus memperkuat pengawasan internal melalui CCTV di area layanan, supervisi berjenjang, dan audit internal berkala," tambah dr. Ziad.
Sosialisasi ini juga menekankan pentingnya penguatan SDM melalui pelatihan integritas berkala, program role model integrity, dan sistem reward and punishment yang jelas. Selain itu, manajemen perubahan terus didorong melalui pembentukan agen perubahan dan internalisasi nilai-nilai organisasi.
Target BKK Kelas I Banda Aceh untuk menjadi Satker Kemenkes WBK Nasional didukung dengan penguatan akuntabilitas melalui penerapan SAKIP, sistem monitoring anggaran real-time, dan evaluasi capaian kinerja berkala.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari rangkaian program pencegahan korupsi yang akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan. Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, BKK Kelas I Banda Aceh optimis dapat meraih predikat WBK Nasional dan terus memberikan pelayanan prima yang bersih dari korupsi kepada masyarakat.








.jpeg)

.jpeg)
.jpeg)
.jpg)


.jpeg)
.jpeg)
.png)
.jpeg)


.jpeg)

.jpeg)

















