Kesehatan
merupakan modal seseorang dalam beraktivitas secara produktif. Sementara pada
sisi makro, tingkat kesehatan penduduk yang tinggi juga merupakan pemicu
pertumbuhan ekonomi. Menyadari pentingnya hal tersebut, tujuan untuk mencapai
tingkat kesehatan yang tinggi sebagai bekal membentuk Sumber Daya Manusia (SDM)
yang unggul dicantumkan dalam Visi dan Misi Presiden Tahun 2020- 2024 yang
kemudian tertuang dalam berbagai target dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN).
Dalam
Statistik Kesehatan Provinsi Aceh Tahun 2022 disebutkan Keluhan kesehatan
merupakan salah satu indikator yang dapat menggambarkan kondisi kesehatan
masyarakat di suatu wilayah. Selama periode 2021- 2022, penduduk Aceh yang
mengalami keluhan kesehatan mengalami kenaikan sebesar 7,75 persen. Indikator
lain yang juga sering digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat kesehatan
penduduk adalah dengan melihat angka kesakitan atau yang sering disebut dengan
morbidity rate. Pada tahun 2022, angka kesakitan penduduk di Aceh rata-rata
tercatat sebesar 19,44 persen. Selama periode 2021-2022, tingkat kesakitan yang
dialami penduduk lakilaki pada tahun 2021 yaitu sebesar 11,23 persen mengalami
kenaikan sebanyak 6,47 persen di tahun 2022 menjadi 17,70 persen. Begitu juga dengan
tingkat kesakitan yang dialami penduduk perempuan mengalami kenaikan yaitu dari
13,47 persen naik menjadi sebesar 21,18 persen.
Pembangunan
nasional di bidang kesehatan diarahkan untuk peningkatan (promotif), pencegahan
(preventif), penyembuhan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang bersifat
menyeluruh dan terpadu. Dalam hal ini peran masyarakat sangat dibutuhkan untuk
berpartisipasi dalam program pembangunan kesehatan.
Sesuai Permenkes no 33 tahun 2021 tentang organisasi dan tata kelola Kantor Kesehatan Pelabuhan dimana tugas pokok KKP adalah upaya cegah tangkal keluar dan masukknya penyakit dan atau faktor risiko penyakit di Pelabuhan, Bandara Udara serta Pos Lintas Darat, maka KKP Kelas II Banda Aceh melakukan kegiatan pemeriksaan Kesehatan serta tes deteksi Dini HIV AIDS dan TB di wilker pelabuhanlaut labuhan haji pada hari kamis dan jumat tanggal 27 – 28 Juli 2023.
Adapun
sasaran pada kegiatan ini adalah masyarakat Pelabuhan, petugas dan pekerja di Pelabuhan,
serta crew ABK dan penumpang pada Pelabuhan labuhan haji yang akan melakukan perjalanan.
Pemeriksaan Kesehatan ini dilakukan sebagai Upaya pencegahan dan pengendalian
penyakit menular HIV AIDS dan TB di wialayah kerja KKP Kelas II Banda Aceh.
Kegiatan
ini dilaksanakan selama 2 hari dengan melibatkan lintas sector dan program
terkait seperti Kantor Syahbandar, dinas perhubungan dan puskesmas setempat.
Pada hari pertama pelaksanaan kegiatan sebanyak 68 orang melakukan pemeriksaan Kesehatan
dan survey penyakit TB, sedangkan pada pelaksanaan skrining di hari kedua
sebanyak 39 Orang.
Kegiatan
ini diharapkan dapat terus dilakukan sebagai Upaya cegah tangkal masuk dan
keluarnya penyakit menular di pintu masuk negara, khususnya di wilayah kerja Pelabuhan
penyeberangan laut labuhan haji.